
Kudeta PKI Tahun 1965 di Luar Jakarta (7): Nusa Tenggara Timur [1]
Sejak tanggal 27 September 1965, CDB PKI Nusa Tenggara telah mengadakan persiapan pembentukan Dewan Revolusi untuk Daerah Tingkat I dan II. Adapun konseptor dari kegiatan tersebut adalah Th. P. Rissi, Sekretaris CDB PKI. Konsep untuk Dewan Revolusi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur berhasil diselesaikan dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Th. P Rissi
Wakil Ketua : S.N. Pirry
Sekretaris : R. Amir Ciptoprawiro
Anggota : J. Mbuik, H. Ngotov, A. Samin, Sutarman, B. Lawa dan 14 orang lainnya dari anggota PKI.
Pada tanggal 1 Oktober 1965 konsep tersebut diserahkan kepada Letkol Sutarmadji, perwira yang sudah lama dibina oleh PKI melalui R. Amir Ciptoprawiro, Kepala Studio RRI Kupang. Ia menilai konsep itu terlalu menyolok bahwa PKI pembuatnya, sehingga dipastikan tidak akan mendapat sambutan dari masyarakat. Kemudian Letnan Kolonel Sutarmadji merubah konsep itu dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua : Letnan Kolonel Sutarmadji
Wakil Ketua : AKBP Drs. Hardono
Wakil Ketua II : W.J. Lalamentik
Wakil Ketua III : Moh. Salim SH
Sekretaris I : Th. P Rissi
Sekretaris II : R. Amir Ciptoprawiro
Anggota : S.N. Pirry, Wakil Sekretaris CDB. PKI, E.R. Herewina, Ketua DPP PNI NTT, dan beberapa tokoh daerah lainnya.
Tokoh-tokoh daerah yang dimasukkan dalam susunan Dewan Revolusi tersebut sebagian besar tidak mengetahui bahwa mereka duduk menjadi anggota, karena tidak pernah dihubungi, kecuali para anggota PKI dan simpatisannya. Hanya AKBP Drs. Hardono selaku Pepelrada Nusa Tenggara Timur memang pernah dihubungi tetapi ia tidak memberikan jawaban.
Sementara itu pada hari itu pula setelah rakyat mendengar siaran RRI di Jakarta dan mengetahui bahwa Dewan Revolusi adalah gerakan kontra revolusi yang didalangi oleh PKI, kemarahan rakyat tidak dapat dibendung lagi. Rakyat beramai ramai mencabuti papan nama PKI di Kupang dan menyerbu rumah-rumah para tokoh PKI.
—DTS—
[1] Sumber : Buku “Komunisme di Indonesia Jilid IV: Pemberontakan G.30.S/ PKI Dan Penumpasannya (Tahun 1960-1965), Jakarta: Pusjarah TNI, 1999
Leave a Reply