“KEKUATAN RAKYAT TIDAK DAPAT DIKALAHKAN”

“KEKUATAN RAKYAT TIDAK DAPAT DIKALAHKAN” [1]

 

27 SEPTEMBER 1965

 

Ketua Umum PWI A. Karim D.P. menegaskan :

“Tidak ada satu kekuatan apa pun yang mampu mengalahkan kekuatan rakyat.”

Mengupas masalah vitalnya kekuatan rakyat dalam ku­ liahnya di hadapa para peserta pendidikan  missi Islam Angkatan Berdikari di Jakarta, A. Karim D.P. mengatakan bahwa juga di tanah air kita, jika ada kekuatan yang coba-coba ingin mengalahkan kekuatan rakyat, dengan cara kudeta atau apapun juga, pasti akan mengalami kegagalan.

“Kalau pada suatu ketika rakyat kalah, maka itu bersifat sementara saja, sama halnya dengan di ashmir,” kata A. Karim D.P.

Dua hari yang lalu dalam konperensi pers di Komdak VII/Jaya Brigjen Polisi Sawarso Tjokrodiningrat Pangdak VII/Jaya menerangkan bahwa Komdak VII/Jaya atas perintah khusus Men-Pangak mengambil tindakan terhadap oknum-oknum HMI yang menimbulkan kerusuhan di Universitas Indonesia pada tanggal 22 September yang lalu. Kerusuhan itu timbul karena terjadi pengeroyokan terhadap Ketua Presidium MMI (Majelis Mahasiswa Indonesia) yang ketika itu sedang memberikan ceramah tentang “Peranan MMI dalam menyelesaikan Revolusi Indonesia“. (SA)

 

[1] Catatan wartawan senior Rosihan Anwar, suasana sosial politik bangsa Indonesia, menjelang peristiwa G30S-PKI 1965, antara tahun 1961-1965. Dikutip dari buku “Sebelum Prahara: Pergolakan Politik Indonesia 1961-1965”, Jakarta : Sinar Harapan, 1980, hal. 545-545.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.